Salam


Jumat, 20 April 2012

Adolescent Smoking is Adolescent Unhappy


We know that smoking is dangerious for our health. All of diseases and physical impairments kinds can emerge because the habit of smoked cigarettes. However, cigaretes was affect into the condition of man pshycological, especially adolescent.

The research that be done by Institute for School and Economic Research in Essex University reported that adolescent who have hobby smoking will feel unhappy and five times easily fall in bad attitude.

In the research, at least 5,000 people respondents 10-15 years old were asked in any kinds that related with their daily life. The data shown, adolescent who have a bad daily life such as smoking or drink the alcohol get 4-5 more less than adolescent who have a good daily life. Smoking is the thing that make people are unhappy, that is 5 more less.

On the other hand, adolescent who have a good daily life and always keep healthy will feel happy. The high score of happy are get for the adolescent who always eat vegetables and fruits. The good daily life that can improve the happiness based on the research are: sport, and decrease the snack, soda, and anything that contain of sugar.

This reasearch is also explain the the daily of adolescent that easily in changing their health become unhealth on 13-15 years old. At this age, to consume the vegetables and fruits, and also do the exercise are decrease about 11%, but consume the cigaretes and alcohol are increase from 8% till 41%.

Dr. Cara Brooker who lead the research said, this trend was observed consistently even shen adjusted with another factors like social economic status and the education level of their parents. It means that this result is believed can represent of adolescent population in generaly.

Booker also said that children and adolescent can change their attitude into negative attitude to solve their problem. The adolescent firtly may be do smoking and drink alcohol when they try to adapt themselves with specific groups, that is inclined unhappy, and then they found themselve are not happy. Some adolescents have cigaretes because they want to be adult, but then they found their life associate with bad people that felt unhappy, then they are become less of happy.

“The message for this is adolescents must have a good daily life. Following the behavior of adult that unhappiness is not help you as an adult”, said Dr. Booker.


taken from: Ar-risalah magazine in 130 edition. 
has been thanslated in English.

Jumat, 13 April 2012

Contoh Proposal Enterpreneurship



RANCANGAN PENJUALAN BUKU PANDUAN BAHASA INGGRIS
ENTERPRENEURSHIP





PROPOSAL

Diajukan oleh:

Misyanti                            (0901050046)





PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2012


HALAMAN PENGESAHAN
1.      Judul Kegiatan                                                   :           “Rancangan Penjualan Buku Panduan
                                                                                             Bahasa Inggris untuk Kalangan Umum
2.      Ketua Pelaksana Kegiatan                                   
            a.  Nama lengkap                                               :           Misyanti
            b. NIM                                                              :           0901050046
            c. Jurusan                                                           :           Pendidikan Bahasa Inggris/ VI
3.      Anggota Pelaksanaan Kegiatan                           :           2 orang
4.      Dosen Pendamping                                             :           Saefurohman, Spd. Mpd
5.      Jangka Waktu Kegiatan                                      :           3 bulan  




Menyetujui,
Dosen Pendamping                                                                             Ketua Pelaksana Kegiatan





(Saefurohman, Spd. Mpd)                                                                  (Misyanti)
NIP.                                                                                                   NIM. 0901050046







KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga kami berencana menjual buku panduan bahasa Inggris untuk umum ini dengan tujuan mampu membantu masyarakat dalam pengajaran/pembelajaran.
Terima kasih kami ucapkan kepada Saefurohman, Spd. Mpd, selaku Dosen Mata Kuliah Enterpreneurship yang telah membimbing kami dalam rencana penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris untuk kalangan umum. Semoga dengan ini rancana penjualan buku panduan bahasa Inggris kami akan berjalan dengan lancar.






BAB I
PENDAHULUAN

Buku panduan belajar adalah salah satu sarana penting dalam kelancaran proses belajar mengajar di dunia pendidikan. Dengan buku panduan belajar, guru bisa dengan mudah menuntun anak-anak didiknya untuk memahami suatu materi tertentu. Buku panduan belajar yang baik mampu dijadikan sebagai alat yang efektif dalam kelancaran proses belajar mengajar. Buku panduan belajar haruslah disesuaikan dengan kurikulum yang ada, level siswa, dan tidak kalah pentingnya adalah penggunaan metode dalam proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu. Pada kesempatan ini kami bermaksud untuk menjual buku panduan belajar bahasa Inggris untuk kalangan umum.
Mengingat arti pentingnya kehadiran buku panduan di dunia pendidikan, kami mencoba untuk melakukan penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris yang akan memberikan banyak manfaat untuk semua kalangan, baik itu kalangan pendidik maupun kalangan pelajar. Buku panduan belajar bahasa Inggris untuk kalangan umum ini kami rencanakan untuk dijual diberbagai tempat, baik itu ditempat umum maupun secara pesan langsung melalui kontak person. Penjualan buku panduan bahasa Inggris ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam proses pembelajaran/pengajaran.

Rumusan Masalah
1.      Apakah pengaruh dari penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris bagi masyarakat umum?
2.      Bagaimanakah keberhasilan dari adanya penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris untuk kalangan umum?
3.      Apakah cara yang akan digunakan dalam penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris?

Tujuan Penjualan
1.      Memudahkan masyarakat dalam memilih buku panduan yang baik dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2.      Membantu masyarakat dalam proses pembelajaran/pengajaran.
3.      Mencapai target pemasaran yang telah ditentukan.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Luaran Yang Diharapkan
Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu membuat inovasi baru terhadap penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris yang dapat memudahkan masyarakat dalam mengajar/belajar menggunakan buku panduan bahasa Inggris ini. Selain itu luaran yang diharapkan dari kegiatan penjualan buku panduan semacam ini adalah untuk melahirkan mahasiswa yang tanggap terhadap dunia pendidikan yang ada di sekitar. Dengan demikian mahasiswa dapat bersumbangsih dalam dunia pendidikan dengan menghadirkan dan menjual buku-buku panduan belajar bahasa Inggris yang akan membantu masyarakat dalam pengajaran/pembelajaran.

B.     Kegunaan Kegiatan
Dengan kegiatan penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris ini ada beberapa hal yang dapat diperoleh, antara lain:
1. Merangsang jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa dengan kemampuan untuk berinovasi dalam          menjual buku panduan belajar bahasa Inggris yang bertujuan membantu masyarakat dalam pengajaran/pembelajaran.
2. Dapat meningkatkan dan memperkaya kualitas buku panduan belajar bahasaInggris dalam dunia pendidikan kita.
3. Meningkatkan dan memotivasi pelaku wirausaha untuk menjalankan usaha penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris ini.
4. Menumbuhkan sikap cinta terhadap dunia pendidikan guna menciptakan generasi penerus yang cerdas, cekat, dan tanggap dalam segala hal.

C.    Gambaran Umum Rencana Usaha
Dalam penjualan buku panduan belajar bahasa Inggris ini rencananya kami akan menjualnya dibeberapa tempat yang dapat meningkatkan pemasaran. Penjualan buku panduan bahasa Inggris ini tidak hanya kami jual ditempat umum, melainkan dijual melalui via telepon. Pembeli dapat menghubungi kami dan kami siap untuk menyiapkan buku panduan bahasa Inggris sesuai dengan pesanan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran dan menambah pelanggan ditempat penjualan kami.
Penjualan buku panduan bahasa Inggris ini dilakukan dengan cara memesanan ketempat pengepul yang kemudian kami menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi guna menambah laba dari hasil penjualan buku panduan tersebut.
Kami memutuskan untuk menjual buku panduan bahasa Inggris untuk kalangan umum adalah dengan alasan melihat kondisi yang memungkinkan didaerah kami. Berdasarkan observasi yang kami  lakukan dengan melihat kondisi pemasaran yang ada, sangat memungkinkan bagi kami untuk menjual buku panduan bahasa Inggris dikalangan umum ini kepada masyarakat sekitar yang akan membantu masyarakat dalam pengajaran/pembelajaran. Dalam penjualan buku panduan bahasa Inggris ini, nantinya akan kami jual dalam berbagai tingakatan/model yang berbeda-beda, mulai dari tingkatan TK, SD, SMP, SMA/SMK, guru, dan masyarakat umum. Selain itu, buku panduan yang akan kami jual ini akan memenuhi standar harga buku pada umumnya. Hal ini akan memudahkan/membantu pembeli/pelanggan untuk  membeli buku panduan bahasa Inggris tersebut.






BAB III
ANALISA PASAR

1.      Konsumen
Mempertimbangkan pada masyarakat umum baik dari kalangan TK, SD, SMP, SMA/SMK, guru dan masyarakat sekitar yang belum menggunakan buku panduan bahasa Inggris.

2.      Target atau rencana dalam 3 bulan
Dalam waktu tiga bulan ini, kami akan mencoba untuk menjual buku panduan bahasa Inggris didaerah sekitar dan beberapa tempat umum yang mampu meningkatkan pemasaran. Penjualan lewat pesan pun akan kami lakukan guna memperoleh target pemasaran.

3.      Strategi pemasaran
Setelah memesan beberapa buku yang menarik dan sesuai dengan kurikulum kepada pengepul, kami akan mencoba memasarkan buku panduan bahasa Inggris tersebut dengan menawarkannya kepada masyarakat umum, baik itu masyarakat  sekitar atau masyarakat yang tinggal diluar daerah. Hal ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam pembelajaran/pengajaran dan mampu memenuhi target pemasaran.





Sabtu, 24 Maret 2012

Why School is not Important????




Ladies and gentlemen ..

As we know that the school is an institution designed for  teaching students under the supervision of teachers. The teacher is an educator who must educate students who do not know of to understand. A school must have an edge in order to keep students active and creative. But which is the case, whether the school is important?

Ladies and gentlemen ...

As already described previously. The school was not important, why?

1.      Unemployment is the largest graduate
Based on data from the Central Statistics Agency (BPS), in February 2011, 8.12 million (6.8%) of our work force is unemployed (did not have a job) and approximately 600 thousand (7.6%) of them is that they who have graduated from university. You can imagine it?

It looks clearly that the school does not mean we can get an easy job and earn huge salaries. But most college graduates are unemployed.

2.      Student is like brawl
As happened this week. Because the journalist casualties, violence in high school student 6 Jakarta continues to be updated by several national media. What happened next is throwing accusations of human opinion and the media who were victims of the school which desperately defending their students. Instead of fighting to resolve the problem that the subject matter, both sides instead of raw report to the authorities.

Riot was started when the cameraman Trans 7, Oktaviardi take pictures of action alleged brawl 6 high school students on Friday (16) last week. However, the students involved were photographed fights unhappy. They then seized a video cassette recordings cameraman Trans 7. Monday, September 19, 2011 dozens of reporters peaceful protest in front of six high school, they demanded that the school is responsible for the seizure action.

Nahh,, cases like this never happens among people who do not attend school. Just the opposite, students who often do the fighting. This may be evidence that the school does not mean they can act well.

3.      Free sexs largest conducted in the university town jogja
Based on research conducted by Zestian, 99.82% students in Yogyakarta are familiar with sex and ever engage in activities that lead to it. Then 97.05% female students in Yogyakarta have lost virginity through intercourse-sex activity. It has been shown that a university town which is basically the people who are educated, it becomes a bad figure to the community.

4.      They do not care about the environment
Can be demonstrated, in my place. A student, especially boys, most of them when invited to community service or maintain the village at nightfall, they are more likely to confine themselves at home. Prestige if they have to help the surrounding communities. It should, as a student, they are ready to help the community. Not only help the problem of education that must be done by a student, but help in any case is the duties of a student who would become an educator.

5.      Many rich people are not educated.
If I talk about this, I am sure you will feel that higher education does not necessarily guarantee you all to be successful or rich. You know Carl Lindner, Jr., this billionaire dropped out of school because she has to work to send milk to dairy processing plant owned by his family. After continuing the family business, she was able to have a net worth of 1.7 billion U.S. dollars. This does not make her feel sorry if she had to get out of school, it became evident that only by working without attending school will be able to expand employment opportunities for unemployed and increase wealth without having to incur the high cost of schooling. If we see or read a few references that discuss the rich, then we will know that to become wealthy we do not need to bother for the highly educated. There are very many examples of rich people are not educated, but one example will suffice for this discussion.

6.      People who are not educated they participate directly move.
The point is they have plenty of time to take advantage of the time. They can do that can improve their welfare.When compared with students who work every day to sit, listen, to the cafeteria, etc., then an uneducated will utilize their time by looking for a good thing. For example, working, selling, etc.. They will capitalize on their time to make money.

7.      Only 20% of schools that emphasize the cognitive side only when cognitive support 20% of human success.

So, it can be concluded that the school or higher education are not necessarily guarantee a man to be successful. Education may be important, but if they are educated are not able to transform itself into a successful one, of course, education will become less important. If education is not important, the school would also be unimportant.

Kenapa Sekolah Tidak Penting???




Seperti yang kita tau bahwa Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Guru adalah seorang pendidik yang wajib mendidik siswa dari yang tidak tau menjadi tau. Sebuah sekolah harus memiliki keunggulan agar membuat siswa aktif dan kreatif. Tapi yang menjadi permasalahan, apakah sekolah itu penting??

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya. Sekolah itu tidak penting, kenapa?

1.     Pengangguran terbesar adalah lulusan sarjana
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2011, 8,12 juta (6,8 %) angkatan kerja kita adalah pengangguran terbuka ─sama sekali tidak memiliki pekerjaan─ dan sekitar 600 ribu (7,6 %) orang diaantaranya adalah mereka yang telah lulus universitas alias sarjana.
Ini terlihat jelas bahwa bersekolah bukan berarti kita dapat memperoleh pekerjaan yang mudah dan memperoleh gaji yang besar. Tapi kebanyakan lulusan sarjana adalah sebagai pengangguran.

2.     Yang suka tawuran mahasiswa
Seperti yang terjadi sepekan ini. Lantaran memakan korban para kuli tinta, kekerasan pelajar di SMA 6 Jakarta terus diupdate oleh beberapa media nasional. Yang terjadi kemudian adalah saling melempar opini dan tuduhan antara insan media yang menjadi korban dengan pihak sekolah yang mati-matian membela anak didiknya. Alih-alih menyelesaikan persoalan tawuran yang menjadi pokok masalah, kedua kubu malah baku lapor ke pihak berwajib.
Kericuhan itu dimulai saat kameraman Trans 7, Oktaviardi mengambil gambar aksi tawuran yang diduga dilakukan siswa SMA 6 pada Jumat (16) pekan lalu. Namun, siswa yang terlibat tawuran tidak senang diambil gambarnya. Mereka kemudian merampas kaset video hasil rekaman kameraman Trans 7. Senin 19 September 2011 puluhan wartawan melakukan aksi damai di depan SMA 6, mereka menuntut agar pihak sekolah bertanggung jawab atas aksi perampasan tersebut.
Nahh,, kasus seperti ini tidak pernah terjadi di kalangan orang yang tidak bersekolah. Justru sebaliknya, pelajarlah yang sering melakukan tawuran. Ini dapat menjadi bukti bahwa bersekolah bukan berarti mereka dapat bertingkah baik.

3.     Free sexs terbesar di lakukan terbesar di kota pelajar jogja
Berdasarkan research yang dilakukan oleh Zestian 99,82% mahasiswi di Yogyakarta sudah mengenal seks dan pernah melakukan kegiatan yang mengarah ke sana. Kemudian 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah kehilangan virginitas melalui kegiatan intercourse-seks. Ini telah terbukti bahwa kota pelajar yang notabenya adalah orang-orang yang berpendidikan, justru menjadi contoh yang tidak baik kepada masyarakat.

4.     Tidak peduli terhadap lingkungan
Dapat di contohkan, di tempat saya. Seorang pelajar, khususnya laki-laki, kebanyakan dari mereka ketika di ajak kerja bakti atau jaga desa saat malam tiba, mereka lebih cenderung mengurung diri di rumah. Mereka gengsi jika harus membantu masyarakat sekitar. Seharusnya, sebagai seorang pelajar, mereka siap untuk membantu masyarakat sekitar. Bukan hanya membantu masalah pendidikan saja yang harus di lakukan oleh seorang pelajar, tapi membantu dalam hal apapun adalah tugas seorang pelajar yang akan menjadi seorang pendidik.

5.     Banyak orang kaya yang tidak berpendidikan tinggi.
Jika saya berbicara tentang hal ini, saya yakin anda akan merasa bahwa pendidikan yang tinggi belum tentu menjamin anda semua untuk menjadi orang yang sukses atau kaya. Anda tau Carl Lindner, Jr, milioner ini dropped out dari sekolahnya karena harus bekerja mengirim susu untuk pabrik pengolahan susu milik keluarganya. Setelah melanjutkan bisnis keluarganya, ia mampu memiliki kekayaan senilai 1,7 miliar dollar AS. Ini tidak membuatnya merasa menyesal jika harus keluar dari sekolahnya, justru ini menjadi bukti bahwa hanya dengan bekerja tanpa bersekolah akan mampu memperluas lapangan pekerjaan bagi pengangguran dan meningkatkan kekayaan tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk bersekolah. Jika kita melihat atau membaca beberapa referensi yang membahas tentang orang-orang kaya, maka kita akan tau bahwa untuk menjadi kaya kita tidak perlu bersusah-payah untuk berpendidikan tinggi. Masih banyak sekali contoh orang-orang kaya yang tak berpendidikan, tapi satu contoh saja sudah cukup untuk pembahasan mengenai hal ini.

6.     Orang yang tidak berpendidikan mereka terjun secara langsung.
Maksudnya, mereka mempunyai waktu yang banyak untuk memanfaatkan waktu. Mereka dapat melakukan hal yang mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Jika di banding dengan mahasiswa yg kerjanya tiap hari duduk, mendengarkan, ke kantin dll, seorang yang tidak berpendidikan akan memanfaatkan waktu mereka dengan mencari hal yang baik. Contohnya, bekerja, berjualan, dll. Mereka akan memanfaat waktu mereka untuk mencari uang.
7.     Sekolah itu 20% Cuma menekankan sisi kognitif padahal kognitif cuma mendukung 20% dari kesuksesan manusia.
Jadi dapat di simpulkan bahwa bersekolah atau mengenyam pendidikan yang tinggi belum tentu menjamin manusia untuk menjadi orang yang sukses. Pendidikan mungkin penting, tapi jika mereka yang berpendidikan tidak mampu mengubah dirinya menjadi orang yang sukses, tentu pendidikan akan berubah menjadi tidak penting. Jika pendidikan tidak penting, tentu sekolah pun menjadi hal yang tidak penting.