(Sabtu,
13-4-2013) Banyak orang membutuhkan bahan bakar minyak untuk membantu
kelangsungan hidup mereka. Dengan bahan
bakar, akan mampu mengantarkan seseorang dari satu tempat ke tempat lain
menggunakan sepeda motor atau tranportasi umum lainnya, yang dapat membantu
memudahkan mereka dalam mencari kebutuhan hidup, dan mempersingkat waktu agar
lebih efektif dan efisien. Tanpa adanya bahan bakar, maka akan menimbulkan
masalah bagi beberapa orang. Lalu, apakah masalahnya?
Supin
(46 tahun) seorang supir angkot mengeluhkan akan kelangkaan bahan bakar solar
yang terjadi di beberapa daerah di Jawa. “Saya rugi, membuang waktu, jadi
pekerjaan saya terhalang. Saya sudah menunggu sekitar satu jam, kalau saya
tidak segera berangkat tentu penumpang saya sudah pada kabur. Kalau sudah
begini saya tidak bisa memperoleh penghasilan saya.”, keluh Supin.
“Saya
harus segera mengirim barang dagangan saya, kalau tidak segera di kirim akan
busuk. Sudah 3 jam saya menunggu di sini. Kalau barang dagangan saya busuk,
jadi tidak laku. Saya rugi jadinya.”, kata Jasan (46), seorang penjual
sayur-sayuran dan buah-buahan.
Kelangkaan
bahan bakar solar terjadi hampir di setiap daerah di Jawa. Di daerah Klampok,
Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di SPBU 4453402, antrian beberapa mobil
seperti truk, angkutan umum, dan lainnya terjadi hingga sekitar 1 km. Hal ini
mengakibatkan kemacetan kendaraan lain yang akan lewat.
Saat
di konfirmasi, pihak SPBU sendiri tidak bisa memberikan keterangan yang jelas
perihal kelangkaan bahan bakar solar yang sedang terjadi. “Kami tidak bisa
memberikan komentar apapun. Kami hanya menjalankan perintah dari atasan kami.
Perihal kelangkaan bahan bakar solar ini memang terjadi hampir di setiap
daerah.”, kata Saguh, Manager Operasional Lapangan SPBU.
Antrian
ini terjadi sudah memasuki hari ke 8, namun tak ada tanda-tanda penanganan yang
serius dari pemerintah setempat. Hingga saat ini, masih terlihat beberapa truk
dan kendaraan lain yang berjajar untuk mengatri bahan bakar solar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar