Salam


Sabtu, 23 Maret 2013

Roti Pemicu Kanker


Info ini didapatkan dari hasil menonton Reportase Investigasi di Trans TV hari minggu, 27 Mei 2012.

Banyak orang pernah mengkonsumsi roti dari merek yang terkenal sampai yang tidak terkenal. Jika dilihat dari kemasan yang kurang lebih alakadarnya, kemasan berupa plastik jernih dengan tulisan merek dan gambar "halal", roti itu sedikit meragukan. Tapi apakah kemasan yang bagus dan juga merek bisa menjamin suatu makanan diklaim sebagai makanan yang aman untuk kesehatan? Ternyata tidak. Hal itu tentu mengagetkan penonton atau pembaca sebagai penggemar roti.

Ternyata, roti yang beredar di pasaran dengan berbagai merek dan kemasan serta rasa, tidak sepenuhnya aman untuk dikonsumsi karena ada oknum pemilik pabrik roti yang menggunakan menggunakan bahan2 berbahaya bagi kesehatan dalam proses pembuatannya. Dan ketika tim reportase mencoba masuk di salah satu pabrik roti yang dicurigai tersebut, ditemukan bahwa di pabrik itu juga tidak mempedulikan kebersihan.

Lalu seperti apa Contohnya?
“Adonan baru bercampur dengan adonan lama. Jika ada adonan yang jatuh, maka diambil lagi dan dicampur dengan adonan yang masih baru.”, begitu kata oknum yang menjadi supervisor dalam Reportase Investigasi.

Bahkan ketika diwawancarai oleh tim reporter transTV, oknum mengaku jadi tidak suka lagi dengan roti lagi sampai sekarang. Oknum juga melarang keluarganya untuk mengkonsumsi roti. "Mending makan singkong aja deh..." katanya. "Geli aja bikinnya. Tidak higienis." Lanjutnya. Dan si bapak oknum itu pun mengakui hal tersebut.

Kemudian, apa bahan berbahaya yang bisa saja terkandung dalam roti?

Dalam pembuatan roti, dicampurkan bahan pengawet berupa BORAKS (pijer) yang dapat menyebabkan KANKER di masa yg akan datang. Selain itu, ternyata di pabrik ini, roti dibuat dengan MENTEGA KADALUARSA dan TELUR yang cangkangnya sudah PECAH. telur ini dapat berbahaya karena ada kemungkinan mikroba dapat masuk ke dalam telur, misalnya salmonella.

Tidak berhenti sampai di situ, ternyata dalam pembuatan roti manis, pabrik ini menggunakan gula biang alias sakarin. Hal ini karena selain murah juga dapat menutupi rasa pahit pengawet. Selain itu, jika ada roti yang tidak laku di pasaran maka roti itu dikumpulkan lalu dibakar dan dijadikan roti kering. Roti-roti itu juga tidak dibersihkan terlebih dahulu karena akan memperlama pekerjaan.

Untuk menguatkan hasil investigasi, tim reportase membawa 10 sampel roti ke laboratorium untuk diuji kandungannya. sampel tersebut terdiri dari roti yang dijual di tempat-tempat biasa dan roti bermerk yang dijual di mall dan supermarket.

Setelah diuji, didapatkan hasil bahwa 6 dari 10 roti mengandung boraks dan 3 dari 6 itu adalah roti bermerek. Bahkan, sampel roti yang diambil dari mall mengandung kapang di atas ambang batas standar Indonesia. Jika dimakan oleh anak, maka akan mempengaruhi kecerdasan anak yaitu menurun bahkan bisa jadi bodoh.

Mari kita lihat ciri roti yang aman dan yang berbahaya menurut narasumber chef BJORN.
Ingat lihat cirinya, bukan mereknya

ciri roti yang sehat :
·                     semakin lama roti akan semakin keras
·                     warna agak kekuningan.
·                     bau butter/mentega.
·                     jika dipilin akan menggumpal seperti adonan semula.

ciri roti yang tidak aman :
·                     jika awet 1-2 minggu roti tersebut patut dicurigai.
·                     roti tidak ada baunya.
·                     jika dipilin akan rontok.

Pemilihan roti bukan dilihat dari merk yang terkenal melainkan bagaimana ciri dari roti tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar